Selasa, 21 Oktober 2014

Berbagai Faktor Pemicu dan Cara Nonfarmakologis Mengatasi Insomnia Pada Lansia

Setiap makhluk hidup pasti akan mengalami pertumbuhan dan pekembangan, seperti halnya manusia. Pertambahan umur pada individu merupakan suatu proses yang fisiologi yang akan terjadi pada setiap manusia, akan tetapi ketika seseorang telah mencapai tahap usia lanjut, dimana usia seseorang lebih dari 60 tahun, proses kemunduran biologis dan fisik akan mulai terjadi. Dan ketika masuk  pada proses penuaan, seseorang akan mengalami berbagai masalah tersendiri baik secara fisik, mental, maupun sosioekonomi. Salah satu masalah yang akan muncul pada tahap lansia adalah gangguan tidur atau insomnia.
Gangguan pola tidur (insomnia) pada lansia merupakan keadaan dimana kuantitas serta kualitas tidur pada lansia mulai mengalami penurunan, sehingga kebutuhan tersebut tidak seutuhnya dapat terpenuhi. Karena ketika seseorang bertambah tua maka otomatis kemampuan fisik dan psikisnya perlahan–lahan akan mengalami penurunan. Sehingga  akan terjadi pula penurunan fungsi tubuh dalam kaitannya dengan fisiolagi tidur pada seseorang yang sudah berusia lanjut.

Perubahan pola tidur pada lansia dibagi dalam beberapa domain, yaitu
1.      kesulitan masuk tidur (sleep onset problem)
2.      kesulitan mempertahankan tidur nyenyak (deep maintenance problem), dan
3.      bangun terlalu pagi (early morning awakening/EMA).

Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan kualitas tidur pada lansia :
  • -          Pensiunan dan perubahan pola sosial
  • -          Kematian pasangan hidup atau teman dekat
  • -          Peningkatan penggunaan obatobatan
  • -          Penyakit yang dialami
  • -          Perubahan irama sirkadian
  • -          Gangguan mood
  • -          Ansietas
  • -          Kepercayaan terhadap tidur
  • -          Perasaan negative
  • -          Stress
  • -          motivasi gaya hidup (latihan)

Insomnia pada lansia dapat menimbulkan beberapa dampak negatif seperti :
-          Mengantuk berlebihan di siang hari
-          Gangguan atensi
-          Gangguan memori
-          Mempengaruhi mood
-          Depresi
-          Sering terjatuh
-          Penggunaan hipotenik yang tidak semestinya
-          Penurunan kualitas hidup

Dibawah ini ada beberapa cara nonfarmakologis untuk mengatasi masalah insomnia pada lansia, yaitu :
1.     Massase Punggung
Masase punggung adalah sebuah tindakan yang dilakukan dengan cara menekan sekaligus menggosok bagian tubuh seseorang (bagian punggung), dengan tujuan memberikan rasa rileks dan nyaman.
2.     Pemberian Aromaterapi
Aromaterapi merupakan salah satu terapi komplementer yang dapat dicoba dan diaplikasikan, karena aromaterapi memiliki efek menenangkan atau rileks untuk beberapa gangguan misalnya mengurangi kecemasan, ketegangan dan insomnia.
3.     Senam Lansia
Senam lansia diyakini mampu merangsang penurunan aktifitas saraf simpatis dan peningkatan aktifitas saraf para simpatis yang berpengaruh pada penurunan hormon adrenalin, norepinefrin dan katekolamin serta vasodilatasi pada pembuluh darah yang mengakibatkan transport oksigen ke seluruh tubuh terutama otak lancar sehingga dapat menurunkan tekanan darah dan nadi menjadi normal. Nadi yang normal tersebut menjadikan kondisi lansia semakin merasa rileks dan tenang. Selain itu, senam lansia juga memicu sekresi melatonin secara optimal dan mempengaruhi beta endhorphin sehingga mampu meningkatkan  kualitas kebutuhan tidur lansia.
4.     Terapi Mandi Air Hangat
Seperti halnya masase, terapi mandi air hangat juga memberikan manfaat untuk memulihkan ketegangan dan memberikan efek rasa nyaman pada tubuh.
5.     Terapi Relaksasi Otot Progresif
      Relaksasi progresif merupakan metode relaksasi termurah yang tidak memiliki efek samping, serta sangat mudah dilakukan. Relaksasi ini membuat tubuh dan fikiran terasa tenang, rileks, dan lebih mudah untuk tidur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Template by BloggerCandy.com