Istilah
“migrain” berasal dari bahasa latin hemicrania,
yang artinya rasa sakit di separuh kepala. Masalah migraine cenderung dialami
oleh wanita, umumnya pada tingkat usia berkisar 20 sampai 30 tahun. Akan tetapi,
migrain juga dapat menyerang wanita yang berusia belasan tahun ataupun 40
tahunan, meskipun presentasenya lebih kecil. Separuh wanita penderita migrain ternyata
karena faktor keturunan, namun hingga saat ini belum jelas apakah keluhan yang
diturunkan dikarenakan faktor genetalis, lingkungan, budaya, keluarga (misalnya
orang tuanya seorang penuntut), atau karena faktor lain.
Rasa sakit
yang timbul akibat migraine bisa berlangsung “cuma” 2 jam, bisa juga hingga 72
jam alias tiga hari tiga malam tanpa henti. Ada migrain yang munculnya tidak
kenal waktu, dan kapan saja secara
tiba-tiba. Akan tetapi ada pula yang migrain yang munculnya secara rutin dan
berkala misalnya dua kali dalam sebulan. Yang rutin biasanya disebabkan karena
faktor hormonal, misalnya migraine yang muncul di saat haid, masa subur (ovulasi),
pelonjakan kadar hormone estrogen akibat suntik KB atau minum pil KB.
Misteri terjadinya migraine ini belum
sepenuhnya terungkap, meskipun para neurology (dokter ahli saraf) sudah
memastikannya sebagai penyakit saraf. Mekanisme munculnya migraine akibat
terjadi penumpukan senyawa-senyawa biokimiawi penghantar pesan saraf dalam
serabut otak (neurotransmitter). Sehingga pembuluh darah otak menegang dan
mengkerut. Setelah itu, pembuluh darah kepala diluar otak akan melebar. Gejala susunan
ini sering dapat diamati dari membesarnya tonjolan urat nadi di pelipis. Pendapat
lain juga menyatakan bahwa migraine disebabkan karena adanya hiperaktivitas
impuls listrik otak yang meningkatkan aliran darah di otak sehingga terjadi
pelebaran pembuluh darah otak serta proses inflamasi (luka radang).
Beberapa faktor pemicu
terjadinya migrain adalah :
1. Makanan yang berlemak ( seperti
gajih, mentega, minyak goreng yang sudah digunakan beberapa kali, jeroan,
kuning telur, kerang, daging sapi, daging ayam)
2. Kekurangan gizi tertentu, terutama
vitamin-vitamin B kompleks, mineral, dan asam amino tertentu.
3. Terlalu capek atau terlalu memikirkan
suatu hal (stress)
4. Alergi terhadap aroma yang tajam. Seperti
bau parfum, bau asap rokok, bahan bakar minyak, ataupun aroma durian.
5. Tinggal di ruangan udara terpolusi. Seperti
ruangan dengan mesin AC yang jarang dibersihkan, ruangan yang baru saja usai
dicat.
6. Terlalu lama berada di bawah sinar
matahari yang terik (antara pukul 11.00 dan 14.00)
7. Sangat lama terpapar radiasi layar
monitor computer atau cahaya fluoresens lampu neon, terutama lampu neon yang
cahayanya tidak stabil (bergetar).
8. Di ganggu kegaduhan yang tidak bisa
dimaklumi, diantaranya bising suara lalu-lalang kendaraan.
9. Perubahan kondisi lingkungan yang
tidak diantisipasi, misalnya perubahan suhu udara, perubahan ketinggian daratan
(dari dataran rendah ke dataran tinggi, atau sebaliknya).
10. Terlalu sering begadang atau jam
istirahat yang kurang.
11. Tidur nyenyak terlalu lama, melebihi
jam rata-rata tidur seharian.
Beberapa tips alami mengatasi
atau mereduksi rasa sakit migrain :
1. Lakukan pemijatan ringan pada daerah
pelipis, kepala, punggung, bahu, dan daerah sekitar dengan perlahan dan lembut.
Untuk lebih efektif, sebaiknya pemijatan dilakukan oleh orang lain.
2. Relaksasi, menenangkan pikiran dan
mengeluarkan segala beban dalam pikiran dengan cara menceritakannya dengan
orang yang telah dipercayai.
3. Minum air putih yang banyak, paling
tidak 8 gelas sehari. Dengan tujuan mengurangi jumlah racun dalam tubuh
sehingga membuat tubuh lebih sehat.
4. Minum minuman yang manis seperti teh hangat,
karena ini dapat mengembalikan energy yang hilang.
5. Melakukan terapi panas dingin. Yaitu dengan
cara memasukkan es batu dalam kain, dan kompreskan pada bagian kepala. Hal ini
dapat mengurangi ketegangan yang ada dikepala.
6. Istirahat secukupnya.
7. Memperbanyak makanan yang mengandung
banyak gizi seperti buah-buahan dan sayuran. Hal ini perlua dilakukan guna
membangun system kekebalan tubuh (imunitas) agar mampu menangkal serangan migrain.
8. Menghindari faktor pencetus yang
bersifat eksogenik, yang datanya dari luar. Seperti wangi-wangian yang di rasa
terlalu menyengat, polusi, dan suara-suara bising.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar