Senin, 10 November 2014

KONSEP FRAKTUR

A.     Pengertian
Fraktur adalah terputusnya keutuhan tulang, umunya akibat trauma. Fraktur digolongkan sesuai jenis dan arah garis fraktur.

B.      Klasifikasi fraktur
1.      Fraktur sederhana (simple) adalah fraktur yang tidak merusak kulit diatasnya.
2.      Fraktur kompleks adalah fraktur yang merusak kulit diatasnya.
3.      Fraktur kominut adalah apabila trauma tersebut sampai menghancurkan tulang menjadi tiga atau lebih fragmen/keeping.
4.      Fraktur impak adalah apabila terdapat fragmen yang terpendam dalam subtansi yang lain.
5.      Fraktur kompresi adalah dimana tulang tersebut hancur, umumnya mengenai tulang vertebra.
6.      Fraktur depresi adalah umumnya yang terjadi pada tulang tengkorak, yang masuk kedalam.
7.      Fraktur komplet, artinya keutuhan tulangnya terputus.
8.      Fraktur tidak komplet, artinya keutuhan tulang tersebut tidak sampai terputus.












C.      Beberapa Penyebab Fraktur :
1.      Dorongan langsung pada tulang
2.      Kondisi patologis yang mendasarinya, seperti rakitis, yang mengarah pada fraktur spontan
3.      Kontraksi otot yang kuat dan tiba-tiba
4.      Dorongan tidak langsung (mis., terpukul benda terbang) dari jarak jauh
5.      Cedera karena penggunaan berlebih
6.      Imobilisasi yang ,engakibatkan osteoporosis.

D.     Gambaran Klinis :
1.      Nyeri
2.      Kehilangan fungsi
3.      Deformitas, nyeri tekan dan bengkak
4.      Perubahan warna dan memar
5.      (krepitasi, tidak untuk ditimbulkan !)

E.      Pemeriksaan Penunjang :
1.      Radiografi pada dua bidang (cari lusensi dan diskontinuitas pada korteks tulang)
2.      Tomografi, CT scan, MRI (jarang)
3.      Ultrasonografi dan scan tulang dengan radioisotope. (scan tulang terutama berguna ketika radiografi/CT scan memberikan hasil negative pada kecurigaan fraktur yang klinis).

F.       Penatalaksanaan Fraktur :
1.      Segera
·         Hilangkan rasa nyeri (opiate intravena, blok saraf, gips, dan traksi).
·         Buat akses intravena dengan baik dan kirim golongan darah dan sempel untuk dicocokkan.
·         Fraktur terbuka (compound) membutuhkan debridement, antibiotic, dan profilaksis tetanus.
2.      Definitif
·         Reduksi (tertutup atau terbuka)
·         Imobilisasi (gips, bracing fungsional, fiksasi internal, fiksasi eksternal, traksi).
·         Rehabilisasi (bertujuan untuk mengembalikan pasien ke tingkat fungsi seperti sebelum trauma dengan fisioterapi dan terapi okupasi)

G.     Proses Penyembuhan Fraktur :
a         A. Setelah fraktur terjadi, darah akan merembes kedalam area fraktur dan membentuk hematoma
b.       B. Setelah 1 minggu, osteoblas mulai membentuk sesuai retraksi bekuan
c.       C.  Setelah kira-kira 3 minggu, prokalus mulai terbentuk dan menstabilkan fraktur
d.       D. Dari 6-12 minggu, kalus membentuk sel-sel tulang
e.       E.  Dalam 3-4 bulan, osteoklas mulai membentuk kembali tempat fraktur
f.        F.  Dengan penambahan normal, tulang akan dibentuk kembali secara komplet dalam 12 bulan.
Gambar Penyembuhan Fraktur

H.     Kondisi yang Mempengaruhi Penyembuhan Frakrur :
1.      Penghentian pengobatan ditengah-tengah proses perbaikan tulang
2.      Imobilisasi tidak adekuat
3.      Suplay darah buruk
4.      Distraksi fragmen
5.      Interposisi (terhalang) jaringan lunak
6.      infeksi

I.        Komplikasi yang kemungkinan terjadi :
a.      Dini
·         Kehilangan darah
·         Infeksi
·         Emboli paru
·         DVT dan emboli paru
·         Gagal ginjal
·         Sindrom kompartemen
b.      Lanjut
·         Non-Union, diartikan sebagai gagal tersambungnya tulang yang mengalami fraktur
·         Delayed Union, terjadi apabila penyembuhan fraktur lebih dari 6 bulan
·         Malunion, yaitu penyambungan yang tidak normal pada fraktur.
·         Pertumbuhan terhambat
·         Artritis
·         Distrofi simpatik (reflex) pascatrauma

Daftar Pustaka
Betz, C.L. & Sowden, L.A. 2004. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Ed 5. Jakarta: EGC.
Grace, P.A. & Borley, N.R. 2006. At a Glance Ilmu Bedah. Ed 3. Jakarta: Erlangga.
Tambayong, J. 2000. Patofisiologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.

Selasa, 21 Oktober 2014

Berbagai Faktor Pemicu dan Cara Nonfarmakologis Mengatasi Insomnia Pada Lansia

Setiap makhluk hidup pasti akan mengalami pertumbuhan dan pekembangan, seperti halnya manusia. Pertambahan umur pada individu merupakan suatu proses yang fisiologi yang akan terjadi pada setiap manusia, akan tetapi ketika seseorang telah mencapai tahap usia lanjut, dimana usia seseorang lebih dari 60 tahun, proses kemunduran biologis dan fisik akan mulai terjadi. Dan ketika masuk  pada proses penuaan, seseorang akan mengalami berbagai masalah tersendiri baik secara fisik, mental, maupun sosioekonomi. Salah satu masalah yang akan muncul pada tahap lansia adalah gangguan tidur atau insomnia.
Gangguan pola tidur (insomnia) pada lansia merupakan keadaan dimana kuantitas serta kualitas tidur pada lansia mulai mengalami penurunan, sehingga kebutuhan tersebut tidak seutuhnya dapat terpenuhi. Karena ketika seseorang bertambah tua maka otomatis kemampuan fisik dan psikisnya perlahan–lahan akan mengalami penurunan. Sehingga  akan terjadi pula penurunan fungsi tubuh dalam kaitannya dengan fisiolagi tidur pada seseorang yang sudah berusia lanjut.

Perubahan pola tidur pada lansia dibagi dalam beberapa domain, yaitu
1.      kesulitan masuk tidur (sleep onset problem)
2.      kesulitan mempertahankan tidur nyenyak (deep maintenance problem), dan
3.      bangun terlalu pagi (early morning awakening/EMA).

Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan kualitas tidur pada lansia :
  • -          Pensiunan dan perubahan pola sosial
  • -          Kematian pasangan hidup atau teman dekat
  • -          Peningkatan penggunaan obatobatan
  • -          Penyakit yang dialami
  • -          Perubahan irama sirkadian
  • -          Gangguan mood
  • -          Ansietas
  • -          Kepercayaan terhadap tidur
  • -          Perasaan negative
  • -          Stress
  • -          motivasi gaya hidup (latihan)

Insomnia pada lansia dapat menimbulkan beberapa dampak negatif seperti :
-          Mengantuk berlebihan di siang hari
-          Gangguan atensi
-          Gangguan memori
-          Mempengaruhi mood
-          Depresi
-          Sering terjatuh
-          Penggunaan hipotenik yang tidak semestinya
-          Penurunan kualitas hidup

Dibawah ini ada beberapa cara nonfarmakologis untuk mengatasi masalah insomnia pada lansia, yaitu :
1.     Massase Punggung
Masase punggung adalah sebuah tindakan yang dilakukan dengan cara menekan sekaligus menggosok bagian tubuh seseorang (bagian punggung), dengan tujuan memberikan rasa rileks dan nyaman.
2.     Pemberian Aromaterapi
Aromaterapi merupakan salah satu terapi komplementer yang dapat dicoba dan diaplikasikan, karena aromaterapi memiliki efek menenangkan atau rileks untuk beberapa gangguan misalnya mengurangi kecemasan, ketegangan dan insomnia.
3.     Senam Lansia
Senam lansia diyakini mampu merangsang penurunan aktifitas saraf simpatis dan peningkatan aktifitas saraf para simpatis yang berpengaruh pada penurunan hormon adrenalin, norepinefrin dan katekolamin serta vasodilatasi pada pembuluh darah yang mengakibatkan transport oksigen ke seluruh tubuh terutama otak lancar sehingga dapat menurunkan tekanan darah dan nadi menjadi normal. Nadi yang normal tersebut menjadikan kondisi lansia semakin merasa rileks dan tenang. Selain itu, senam lansia juga memicu sekresi melatonin secara optimal dan mempengaruhi beta endhorphin sehingga mampu meningkatkan  kualitas kebutuhan tidur lansia.
4.     Terapi Mandi Air Hangat
Seperti halnya masase, terapi mandi air hangat juga memberikan manfaat untuk memulihkan ketegangan dan memberikan efek rasa nyaman pada tubuh.
5.     Terapi Relaksasi Otot Progresif
      Relaksasi progresif merupakan metode relaksasi termurah yang tidak memiliki efek samping, serta sangat mudah dilakukan. Relaksasi ini membuat tubuh dan fikiran terasa tenang, rileks, dan lebih mudah untuk tidur.

Senin, 20 Oktober 2014

MIGRAIN; Kenali Penyebabnya dan Atasi Secara Alami

Istilah “migrain” berasal dari bahasa latin hemicrania, yang artinya rasa sakit di separuh kepala. Masalah migraine cenderung dialami oleh wanita, umumnya pada tingkat usia berkisar 20 sampai 30 tahun. Akan tetapi, migrain juga dapat menyerang wanita yang berusia belasan tahun ataupun 40 tahunan, meskipun presentasenya lebih kecil. Separuh wanita penderita migrain ternyata karena faktor keturunan, namun hingga saat ini belum jelas apakah keluhan yang diturunkan dikarenakan faktor genetalis, lingkungan, budaya, keluarga (misalnya orang tuanya seorang penuntut), atau karena faktor lain.
Rasa sakit yang timbul akibat migraine bisa berlangsung “cuma” 2 jam, bisa juga hingga 72 jam alias tiga hari tiga malam tanpa henti. Ada migrain yang munculnya tidak kenal waktu,  dan kapan saja secara tiba-tiba. Akan tetapi ada pula yang migrain yang munculnya secara rutin dan berkala misalnya dua kali dalam sebulan. Yang rutin biasanya disebabkan karena faktor hormonal, misalnya migraine yang muncul di saat haid, masa subur (ovulasi), pelonjakan kadar hormone estrogen akibat suntik KB atau minum pil KB.
Misteri terjadinya migraine ini belum sepenuhnya terungkap, meskipun para neurology (dokter ahli saraf) sudah memastikannya sebagai penyakit saraf. Mekanisme munculnya migraine akibat terjadi penumpukan senyawa-senyawa biokimiawi penghantar pesan saraf dalam serabut otak (neurotransmitter). Sehingga pembuluh darah otak menegang dan mengkerut. Setelah itu, pembuluh darah kepala diluar otak akan melebar. Gejala susunan ini sering dapat diamati dari membesarnya tonjolan urat nadi di pelipis. Pendapat lain juga menyatakan bahwa migraine disebabkan karena adanya hiperaktivitas impuls listrik otak yang meningkatkan aliran darah di otak sehingga terjadi pelebaran pembuluh darah otak serta proses inflamasi (luka radang).

Beberapa faktor pemicu terjadinya migrain adalah :
1.      Makanan yang berlemak ( seperti gajih, mentega, minyak goreng yang sudah digunakan beberapa kali, jeroan, kuning telur, kerang, daging sapi, daging ayam)
2.      Kekurangan gizi tertentu, terutama vitamin-vitamin B kompleks, mineral, dan asam amino tertentu.
3.      Terlalu capek atau terlalu memikirkan suatu hal (stress)
4.      Alergi terhadap aroma yang tajam. Seperti bau parfum, bau asap rokok, bahan bakar minyak, ataupun aroma durian.
5.      Tinggal di ruangan udara terpolusi. Seperti ruangan dengan mesin AC yang jarang dibersihkan, ruangan yang baru saja usai dicat.
6.      Terlalu lama berada di bawah sinar matahari yang terik (antara pukul 11.00 dan 14.00)
7.      Sangat lama terpapar radiasi layar monitor computer atau cahaya fluoresens lampu neon, terutama lampu neon yang cahayanya tidak stabil (bergetar).
8.      Di ganggu kegaduhan yang tidak bisa dimaklumi, diantaranya bising suara lalu-lalang kendaraan.
9.      Perubahan kondisi lingkungan yang tidak diantisipasi, misalnya perubahan suhu udara, perubahan ketinggian daratan (dari dataran rendah ke dataran tinggi, atau sebaliknya).
10.  Terlalu sering begadang atau jam istirahat yang kurang.
11.   Tidur nyenyak terlalu lama, melebihi jam rata-rata tidur seharian.

Beberapa tips alami mengatasi atau mereduksi rasa sakit migrain :
1.      Lakukan pemijatan ringan pada daerah pelipis, kepala, punggung, bahu, dan daerah sekitar dengan perlahan dan lembut. Untuk lebih efektif, sebaiknya pemijatan dilakukan oleh orang lain.
2.      Relaksasi, menenangkan pikiran dan mengeluarkan segala beban dalam pikiran dengan cara menceritakannya dengan orang yang telah dipercayai.
3.      Minum air putih yang banyak, paling tidak 8 gelas sehari. Dengan tujuan mengurangi jumlah racun dalam tubuh sehingga membuat tubuh lebih sehat.
4.      Minum minuman yang manis seperti teh hangat, karena ini dapat mengembalikan energy yang hilang.
5.      Melakukan terapi panas dingin. Yaitu dengan cara memasukkan es batu dalam kain, dan kompreskan pada bagian kepala. Hal ini dapat mengurangi ketegangan yang ada dikepala.
6.      Istirahat secukupnya.
7.      Memperbanyak makanan yang mengandung banyak gizi seperti buah-buahan dan sayuran. Hal ini perlua dilakukan guna membangun system kekebalan tubuh (imunitas) agar mampu menangkal serangan migrain.
8.      Menghindari faktor pencetus yang bersifat eksogenik, yang datanya dari luar. Seperti wangi-wangian yang di rasa terlalu menyengat, polusi, dan suara-suara bising.

Rabu, 15 Oktober 2014

Kulit Wajah Bersih, Sehat, dan Cantik dengan Tomat

Tomat merupakan sayuran yang tidak asing lagi bagi semua orang, terutama untuk orang Indonesia. Keberadaannya yang mudah ditemui dan cita rasanya yang asam segar membuat sayuran ini digemari oleh kebanyakan orang, baik dimakan begitu saja ataupun diolah menjadi sebuah makanan. Akan tetapi, sudah tahukah anda ? bahwa tomat memiliki banyak manfaat untuk mengatasi masalah kulit wajah. Hal tersebut dikarenakan tingginya kandungan vitamin dan lycopene sebagai antioksidan yang berfungsi sebagai tabir surya. Mengkonsumsi tomat secara teratur juga dapat menangkal radikal bebas dan membuat kulit wajah semakin terlihat merona.
Dibawah ini ada beberapa tips pengolahan tomat untuk mengatasi masalah kulit wajah, disimak yuk J
1. Menghaluskan kulit wajah
Caranya : potong tomat yang masih segar, kemudian gosokkan pada kulit wajah. Atau bisa juga dengan cara menghaluskan tomat, kemudian diperas hingga keluar air-airnya. Setelah itu oleskan perasan buah tomat setiap hari ke kulit wajah.
2. Mengencangkan kulit
Caranya : iris tomat menjadi beberapa potong. Gosokkan irisan tomat tersebut pada kulit wajah, dan tunggu hingga mongering. Kemudian basuh dan bersihkan dengan air dingin. Hasil akan terlihat ketika dilakukan secara teratur.
3. Mengecilkan pori-pori wajah
Caranya : haluskan 1 buah tomat matang. Kemudian oleskan dan gunakan untuk masker wajah yang sebelumnya wajah harus sudah dibersihkan dan dikeringkan terlebih dahulu menggunakan kapas atau tissue. Diamkan masker tersebut serlama 15 menit. Kemudian bilas dengan air hangat.
4. Toner (Penyegar Wajah)
Caranya : Campur 2 gelas jus tomat dan 1 gelas air hangat. Masukkan campuran tersebut kedalam botol penyemprot. Gunakan sesuai kebutuhan dengan cara menyemprotkannya. Jika sudah digunakan, maka sisanya disimpan di lemari es untuk menjaga kesegaran tonernya.
5. Peeling untuk membersihkan sel-sel kulit mati
Caranya : campurkan 1 sendok makan tomat yang telah dihaluskan dengan 2 sendok makan air putih. Tambahkan tepung beras secukupnya hingga berbentuk kental. Oleskan pada kulit wajah hingga leher, hindari daerah sekitar mata. Diamkan beberapa menit, kemudian bersihkan dengan spons basah dan bilas dengan air hangat.
6. Menghilangkan jerawat yang terdapat pada muka
Caranya : Haluskan tomat, kemudian campur dengan 1 sendok teh air jeruk nipis. Gunakan campuran tomat dan air jeruk tadi sebagai masker (hindari daerah sekitar mata) dan diamkan selama setengan jam. Kemudia bersihkan dengan air hangat, dan kemudian bersihkan lagi menggunakan air dingin. Lakukan secara rutin.
7. Menghilangkan komedo dan mencerahkan kulit
Caranya : menumbuk satu buah tomat dan satu buah alpukat, kemudian oleskan campuran tadi secara merata ke bagian wajah (hindari daerah sekitar mata) dan diamkan selama 20-30 menit. Masker ini sangat cocok untuk kulit berminyak dan kering karena kaya akan vitamin A,C, dan E.


Cara Alami untuk Mengobati Luka Bakar Ringan

        Luka bakar adalah sebuah kondisi dimana jaringan permukaan tubuh rusak karena terpapar atau terkena panas yang terlalu tinggi, sehingga menimbulkan reaksi pada sistem metabolisme. Luka bakar ringan sering dijumpai karena beberapa sebab seperti terlalu lama terpapar sinar matahari secara langsung, terkena percikan api, terkena penggorengan yang masih panas, terkena setrika, bahkan terkena percikan air panas. Tanda-tanda luka bakar ringan biasanya ditandai dengan timbulnya warna kemerahan, terasa panas, dan tidak terdapat lepuhan pada kulit.
Pertolongan pertama yang dapat dilakukan ketika baru saja terkena luka bakar ringan adalah
1.      Mengguyur bagian yang terbakar tersebut dengan air yang mengalir selama kurang lebih 10 menit.
2.      Jangan dibubuhi odol (pasta gigi)
3.      Kompres dengan air dingin (bukan dengan es).
Dibawah ini ada beberapa tips atau cara alami untuk mengobati luka bakar ringan, yaitu :
1.      Lidah Buaya (aloe vera)
Lidah buaya adalah tanaman yang diyakini mempunyai berbagai manfaat dan khasiat dalam bidang kecantikan maupun kesehatan, salah satunya sebagai obat herbal luka bakar ringan. Cara menggunakannya sebagai obat bakar ringan yaitu dengan cara memotong lidah buaya, kemudian gel yang keluar dioleskan pada bagian kulit yang terkena luka bakar tersebut. Lakukan secara berulang hingga luka bakar mongering. Selain dapat menyembuhkan, lidah buaya juga diyakini mampu mempercepat proses pemulihan kulit yang terluka.
2.      Madu
Sejak zaman dahulu, madu sudah terkenal sebagai obat alami luka bakar. Zat antisetik yang terdapat pada madu ternyata mampu menyembuhkan luka bakar ringan. Cara menggunakannya yaitu cukup mengoleskan madu pada bagian kulit yang terkena luka bakar ringan. Madu akan memberikan efek mengurangi rasa sakit terbakar dan meminimalisir bekas luka di kemudian hari.
3.      Cuka
Senyawa kimia organik yang satu ini sudah sering digunakan sebagai obat luka bakar ringan. Cara menggunakannya yaitu dengan membasahi kain dengan cuka, kemudian kompreskan pada bagian kulit yang terbakar. Lakukan terus dengan cuka yang masih segar ketika rasa sakitnya meningkat.
4.      Minyak Lavender
Lavender merupakan tumbuhan liar yang hidup disemak-semak dan menyatu dengan rumput. Tumbuhan ini ternyata berkhasiat untuk mengobati luka bakar ringan dan meredakan rasa sakit. Caranya yaitu dengan mencampur minyak lavender dan lidah buaya, kemudian oleskan pada bagian kulit yang terbakar. Lakukan hal tersebut hingga rasa sakitnya berkurang.
5.      Minyak Zaitun
Minyak zaitun merupakan salah satu minyak yang sangat terkenal dengan berbagai khasiat dan manfaatnya. Minyak ini juga dapat digunakan sebagai pereda rasa sakit akibat luka bakar dan membantunya untuk lebih cepat sembuh. Cara menggunakannya yaitu cukup mengoleskan minyak zaitun pada bagian kulit yang terkena luka bakar ringan.
6.      Kulit Pisang
Kulit pisan yang selama ini dianggap hanya sampah, ternyata memiliki khasiat untuk mengobati luka bakar ringan. Caranya yaitu dengan meletakkan kulit pisang pada bagian kulit yang terkena luka bakar ringan, dan memberi efek menghilangkan rasa sakit. Para ahli menyarankan untuk meletakkan kulit pisang pada luka bakar hingga berubah hitam.

Kamis, 18 September 2014

Madu, Si Cairan Ajaib yang Mengandung Banyak Manfaat untuk Kesehatan dan Kecantikan

 Madu adalah sebuah cairan yang berwarna kuning keemasan cenderung kecoklat-coklatan, yang dihasilkan oleh lebah atau serangga lainnya dengan cita rasanya yang terkenal manis. Teksturnya sendiri hampir menyerupai sirup, hanya saja lebih kental. Madu tidaklah menjadi sesuatu yang asing lagi ditelinga orang, karna keberadaannya hampir ada diberbagai penjuru. Berbagai aneka produk madupun dengan mudah dapat jumpai di toko-toko.
Beberapa tahun yang lalu, mulai tersiar berita dari seluruh penjuru dunia bahwa madu lebah mengandung keajaiban bila dilihat dari sisi kedokteran terapi dan pengobatan. Seperti yang telah tertulis dalam Al-Qur’an surat an-Nahl: 69 bahwa “Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.” Penggunaan madu sendiri sebenarnya telah dimulai sejak zaman purba. Ketika itu, madu dikenal sebagai satu-satunya jenis gula atau bahan pemanis, sekaligus diketahui memiliki kekuatan dalam melawan kuman. Selain  itu, beberapa catatan pada peninggalan Mesir Kuno menunjukkan bahwa pada tahun 1553-1550 sebelum masehi, madu telah diresepkan untuk mengobati luka, merangsang pengeluaran kemih, dan mengobati sakit perut.
Khasiat madu semakin melimpah seiring bertambahnya tahun dan bertambahnya pnelitian-penelitian yang ada. Dibawah ini ada beberapa khasiat dan pengolahan madu yang dapat dijadikan sebagai alternative obat :
1.      Batuk dan Pilek atau  Meningkatkan Imunitas
Bahan :
Madu 450 gram dan bawang putih segar 3-4 umbi. Madu yang dipakai bisa jenis apa saja, tetapi disarankan untuk menggunakan madu kapuk atau madu karet. Bawang putih dan madu memiliki sifat antiseptic.
Cara Membuat : 
kupas bawang putih dan cincang halus, semakin halus semakin baik. Setelah itu, bawang putih dipres dan dihancurkan atau diulek. Sambil menghancurkan bawang putih, secara perlahan masukkan madu dan diaduk sampai bawang putih kelihatan transparan.
Cara memakai :
Ramuan ini diminum 3 kali sendok makan perhari.
2.      Insomnia
Alternative 1 :
Bahan :
Madu 700 cc (madu kopi, madu avokad, atau madu mentimun) dan daging buah pala 300 gram.
Cara membuat :
Daging buah pala dicincang halus, kemudian direndam dengan madu dalam stoples kaca tertutup dan disimpan selama satu bulan. Setelah itu, disaring dan diambil airnya.
Cara memakai :
Ramuan ini diminum 3 kali 2 sendok makan per hari.
Alternatif 2 :
Madu sebanyak 1 sendok makan diminum bersama 1 cangkir susu panas/hangat.
3.      Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Bahan :
Madu belimbing atau madu lenceng 400 cc, seledri segar 75-90 gram, dan 300 cc air.
Cara membuat :
Seledri dicuci, kemudian dipotong dan direbus dengan air mendidih 300 cc selama 10-15 menit sampai airnya tersisa 200 cc. setelah itu, air rebusannya disaring dan diambil airnya. Masukkan madu sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata. Bisa juga madu dimasukkan sambil dipanaskan pada suhu 60oC.
Cara memakai :
Ramuan ini diminum 3 kali 2 sendok makan per hari smapai tekanan darah normal.
4.      Sariawan
Bahan :
Buah jeruk nipis 1 buah, kunyit segar 1 ibu jari (20gram), dan madu kapuk 2 sendok makan.
Cara membuat :
Jeruk nipis diperas dan diambil airnya. Kunyit diparut atau dihancurkan dengan menambahkan sedikit air, lalu diperas dan diambil airnya. Air jeruk nipis sebanyak 3 sendok makan dan air perasan kunyit sebanyak 2 sendok makan dicampur dengan 2 sendok makan madu, lalu diaduk sampai rata.
Cara memakai :
Ramuan ini diminum 3 kali 1 sendok makan per hari.
Selain digunakan untuk alternative obat, kini madu juga banyak digunakan dalam hal kecantikan seperti :
1.      Melembabkan dan mengatasi kulit kering
Cara membuat masker ini adalah dengan menyampurkan yoghurt polos dengan madu secukup-cukupnya dalam perbandingan yang sama. Sebelum campuran tersebut dioleskan ke kulit wajah, bersihkan dulu kulit wajah menggunakan air hangat agar pori-pori kulit terbuka. Setelah itu oleskan campuran tadi ke kulit wajah. Biarkan selama beberapa menit agar meresap. Bersihkan menggunakan kapas yang telah dicelupkan ke air hangat, setelah itu bilaslah dengan air biasa.
2.      Masker untuk wajah berminyak dan berjerawat
Cara membuat masker ini adalah :
a.      Panaskan madu hingga teksturnya menjadi lebih cair (tetapi jangan dicampur air).
b.      Saat masih hangat, oleskan masker alami dari madu ini keseluruh wajah
c.       Diamkan sekitar 25 menit
d.      Angkatlah menggunakan saputangan atau washlap yang sudah direndam didalam air matang yang hangat
e.      Gunakan masker wajah alami ini 2 kali seminggu
3.      Menghilangkan bekas jerawat
Campurkan putih telur dan madu, aduklah, kemudian tempelkan pada bekas jerawat.
4.      Scrub Oat Madu
Campur 1 sdm madu, 1 sdm almond, 2 sdm oatmeal, dan 1 sdm air jeruk nipis atau yoghurt. Sapu wajah dengan scrub tersebut sambil dipijat lembut, kemudian bilas dengan air hangat. Scrub ini berfungsi membersihkan pori-pori wajah, sehingga wajah tampak lebih bersih.
5.      Melembabkan sekaligus memerahkan bibir secara alami
      Gunakan madu untuk melembabkan dan memerahkan bibir secara alami. Caranya yaitu oleskan madu pada bibir setiap hari. Dapat juga digunakan ketika saat menjelang tidur.

Sumber :
Naufal, A.R. 2005. Allah Ciptakan Ruah Terindah di Bumi. Jakarta: Republika.
Rostita. 2007. Berkat Madu: Sehat, Cantik dan Penuh Vitalitas. Bandung: Qanita.
Suranto, Adji. 2004. Sehat Dengan Ramuan Tradisional: Khasiat dan Manfaat Madu Herbal. Jakarta: Agromedia.
Surtiningsih. 2005. Cantik dengan Bahan Alami: Cara Mudah, Murah dan Aman Untuk Mempercantik Kulit. Jakarta: Kelompok Gramedia.



 

Template by BloggerCandy.com