Setiap makhluk
hidup pasti akan mengalami pertumbuhan dan pekembangan, seperti halnya manusia.
Pertambahan
umur pada individu merupakan suatu proses yang fisiologi yang akan terjadi pada
setiap manusia, akan tetapi ketika seseorang telah mencapai tahap usia lanjut,
dimana usia seseorang lebih dari 60 tahun, proses kemunduran biologis dan fisik
akan mulai terjadi. Dan ketika masuk pada
proses penuaan, seseorang akan mengalami berbagai masalah tersendiri baik
secara fisik, mental, maupun sosioekonomi. Salah satu masalah yang akan muncul
pada tahap lansia adalah gangguan tidur atau insomnia.
Gangguan pola tidur (insomnia) pada
lansia merupakan keadaan dimana kuantitas serta kualitas tidur pada lansia
mulai mengalami penurunan, sehingga kebutuhan tersebut tidak seutuhnya dapat
terpenuhi. Karena ketika seseorang bertambah tua maka otomatis kemampuan fisik
dan psikisnya perlahan–lahan akan mengalami penurunan. Sehingga akan terjadi pula penurunan fungsi tubuh dalam
kaitannya dengan fisiolagi tidur pada seseorang yang sudah berusia lanjut.
Perubahan
pola tidur pada lansia dibagi dalam beberapa domain, yaitu
1.
kesulitan masuk tidur (sleep onset
problem)
2.
kesulitan mempertahankan tidur nyenyak (deep
maintenance problem), dan
3.
bangun terlalu pagi (early morning awakening/EMA).
Faktor-faktor
yang mempengaruhi penurunan kualitas tidur pada lansia :
- - Pensiunan dan perubahan pola sosial
- - Kematian pasangan hidup atau teman dekat
- - Peningkatan penggunaan obatobatan
- - Penyakit yang dialami
- - Perubahan irama sirkadian
- - Gangguan mood
- - Ansietas
- - Kepercayaan terhadap tidur
- - Perasaan negative
- - Stress
- - motivasi gaya hidup (latihan)
Insomnia
pada lansia dapat menimbulkan beberapa dampak negatif seperti :
-
Mengantuk berlebihan di siang hari
-
Gangguan atensi
-
Gangguan memori
-
Mempengaruhi mood
-
Depresi
-
Sering terjatuh
-
Penggunaan hipotenik yang tidak
semestinya
-
Penurunan kualitas hidup
Dibawah ini ada beberapa cara nonfarmakologis untuk mengatasi masalah insomnia pada
lansia, yaitu :
1. Massase Punggung
Masase punggung adalah sebuah tindakan yang
dilakukan dengan cara menekan sekaligus menggosok bagian tubuh seseorang
(bagian punggung), dengan tujuan memberikan rasa rileks dan nyaman.
2. Pemberian Aromaterapi
Aromaterapi merupakan salah satu
terapi komplementer yang dapat dicoba dan diaplikasikan, karena aromaterapi
memiliki efek menenangkan atau rileks untuk beberapa gangguan misalnya mengurangi
kecemasan, ketegangan dan insomnia.
3. Senam Lansia
Senam lansia diyakini mampu merangsang penurunan
aktifitas saraf simpatis dan peningkatan aktifitas saraf para simpatis yang
berpengaruh pada penurunan hormon adrenalin, norepinefrin dan katekolamin
serta vasodilatasi pada pembuluh darah yang mengakibatkan transport oksigen
ke seluruh tubuh terutama otak lancar sehingga dapat menurunkan tekanan darah
dan nadi menjadi normal. Nadi yang normal tersebut menjadikan kondisi lansia
semakin merasa rileks dan tenang. Selain itu, senam lansia juga memicu sekresi
melatonin secara optimal dan mempengaruhi beta endhorphin sehingga mampu
meningkatkan kualitas kebutuhan tidur
lansia.
4. Terapi Mandi Air Hangat
Seperti halnya masase, terapi mandi air hangat juga
memberikan manfaat untuk memulihkan ketegangan dan memberikan efek rasa nyaman
pada tubuh.
5. Terapi Relaksasi Otot Progresif
Relaksasi progresif merupakan metode relaksasi
termurah yang tidak memiliki efek samping, serta sangat mudah dilakukan.
Relaksasi ini membuat tubuh dan fikiran terasa tenang, rileks, dan lebih mudah
untuk tidur.